Pondok Modern Darul Ihsan Laimu Menyelenggarakan Khatamil Quran Angkatan III

SHARE

Pondok Modern Darul Ihsan Laimu, menyelenggarakan khatam qur’an angkatan ke 3 bagi santriwan dan santriwati yang telah memenuhi syarat kemampuan mendalami ilmu Al-qur’an.  Al-Muqarrom KH. Dr. Abdurrahim Yapono, MA, M.Sc, selaku pimpinan pondok mengatakan bahwa, khatam yang dilakukan bukan hanya sebatas menyelesaikan bacaan Al-qur’an, tapi lebih dari itu adalah menguasai dan memahami ilmu agama yang di dalamnya mengajari tentang karakter etika kesantunan dan moral seorang santri. Ketika ini sudah dipahami dan dipraktekan dalam kehidupan keseharian di pondok, maka santri tersebut dinyatakan lulus dan dikhatamkan. Menurutnya pula, bahwa proses pengajaran yang diterapkan menggunakan kurikulum Muadalah Mualimin Kementerian Agama RI tahun 2015.

Sementara itu,  Husein Bin Taher, selaku Kepala Penyelenggara Zakat dan Wakaf, yang berkesempatan hadir mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pimpinan dan pengasuh Pondok Modern Darul Ihsan Laimu Maluku Tengah, yang telah berupaya melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban, dalam mendidik santriwan dan santriwati para generasi bangsa, dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang bersendikan ajaran Islam. 

Dikatakannya pula, bahwa ini merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi kami, atas capaian hasil anak-anak pada hari ini.  Dan beliau mintakan kepada santri, agar jadikan khatam qur'an ini sebagai tonggak awal mempelajari Al-qur'an beserta isi kandungannya, untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dan Teruslah membaca Al-qur'an untuk merebut syafa’atnya, sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah Muhammad SAW: "Bacalah Al-qur'an, sesungguhnya kamu akan mendapatkan syafa’atnya nanti".  Dan sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari Al-qur’an dan mengajarkannya.” Kata Husein, mengutip sabda Rasulullah Muhammad SAW. 

Husein juga menegaskan, bahwa Al-qur'an bukan sekedar bacaan, tetapi merupakan petunjuk hidup manusia (Hudallin naas), sekaligus sebagai syifa (obat). Obat dari penyakit rohani, dan apabila kita membacanya merupakan ibadah dan memperoleh nilai pahala yang berlipat ganda. (Sabtu, 23 /03/24)